SISTEM PEMERINTAHAN KERAJAAN BIMA

Kerajaan Bima di Nusa Tenggara adalah kerajaan yang menerapkan sistem pemerintahan kerajaan yang akhirnya berubah menjadi sistem kesultanan.


Sebelum masuknya Islam, sistem pemerintahan Kerajaan Bima di Nusantara terbagi dalam beberapa kekuasaan yang disebut Ncuhi. Para Ncuhi ini membentuk federasi dan mengangkat Sang Bima sebagai pemimpin. 


Mengutip dari portal.kotabima.go.id Pada abad 16 hingga 17 Masehi fajar Islam bersinar terang di seluruh Persada Nusantara. Pengaruhnya sagat luas hingga mencakar tanah Bima. Tanggal 5 Juli 1640 Masehi menjadi saksi dan tonggak sejarah peralihan sistem pemerintahan dari kerajaan kepada kesultanan. Ditandai dengan dinobatkannya Putera Mahkota La Ka’i yang bergelar Rumata Ma Bata Wadu menjadi Sultan Pertama dan berganti nama menjadi Sultan Abdul Kahir (kuburannya di bukit Dana Taraha sekarang). Sejak saat itu Bima memasuki peradaban kesultanan dan memerintah pula 15 orang sultan secara turun menurun hingga tahun 1951.


Kejayaan Kerajaan Bima Kejayaan terjadi pada masa pemerintahan sultan terakhir, yaitu Sultan Muhammad Salahuddin. Ia berhasil mengembangkan Islam secara pesat. Hal tersebut terjadi, karena Sultan Muhammad Salahuddin menaruh perhatian besar terhadap perkembangan agama Islam.

Sumber : (Kompas.com)

Komentar